Ini adalah lanjutan dari yang sebelumnya. Enjoy it..
Bila mengeja dengan benar suatu kata tidak dianggap sesuatu yang penting, maka renungilah kisah Cinderella. Oleh karena seorang pengeja membuat suatu kesalahan kecil, Cinderella akhirnya memakai sepatu yang salah untuk selama-lamanya.
Pada tahun 1697, seorang Perancis bernama Charles Perrault menyalin kisah Cinderella ke dalam bahasanya sendiri, Perancis. Dalam kisah Cinderella sebelumnya, sepatu Cinderella terbuat dari bulu tupai berwarna putih dan abu-abu. Bahasa perancis untuk kata bulu adalah ''vair''. Charles salah menyalin, bahwa sepatu Cinderellah terbuat dari ''verre'' yang bunyinya sama dengan ''vair'', namun berbeda artinya yanitu ''kaca''.
Sejak itulah anak-anak sedunia membayangkan ada sebuah sepatu kaca yang berkilauan yang tertinggal diatas tangga istana, dan mereka terheran-heran mengapa mereka tidak pernah melihat sepatu seperti itu dalam kenyataannya.
Al Capone semasa hidup sering menyombongkan diri bahwa codet besar di bawah pipinya adalah akibat cidera yang dialaminya semasa berjuang dalam sebuah batalion yang mengalami kekalahan di Perancis pada Perang Dunia I. Namun kejadian sebenarnya adalah bukan demikian.
Sebenarnya codet pada mukanya itu terjadi saat ia masih menjadi preman kecil di sebuah rumah bordil di Brooklyn, New York, semasa muda. Codet itu akibat perkelahiannya dengan sesama preman bernama Frank Gallucio dalam memperebutkan seorang perempuan.
Al Capone sendiri tidak suka dengan panggilan ''Scarface Al'' (Al si muka codet). Ia pernah mengancam redaktur koran Chicago American karena menyebutnya dengan nama tersebut.
Kesuksesan yang diperoleh Thomas Alva Edison, si penemu listrik (yang juga memiliki kekayaan hingga US$ 15 juta dari 1000 patent lebih) harus dibayar sangat mahal.
Edison dikenal sangat pelit oleh para pegawainya. Ia sering mempekerjakan para pegawainya dalam jam kerja yang sangat panjang dan kondisi kerja membahayakan, namun membayar upah mereka dengan seminimal mungkin. Ini sebabnya ia tidak memperoleh kesetiaan dari para pegawainya.
Hidup Edison sebagian besar dihabiskan di laboratorium, dan ia hampir tidak peduli akan keluarganya. Kedua istrinya semasa hidup menderita depresi, dan anaknya yang tertua, Thomas Alva Edison Jr, adalah seorang alkoholik dan penderita hipokondriak (sejenis penyakit mental yang menganggap diri sendiri selalu dalam keadaan sakit), yang pada akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri.
Bisnis Clarence A Crane sebenarnya adalah coklat, tetapi saat musim panas coklat cepat meleleh, dan bisnis clarence terancam. Demi mengamankan bisnisnya, saat musim panas Clarence membuat dan menjual permen mint padat. Untuk mencetaknya, ia menyewa seorang pembuat pil lokal, guna mempress permen mintnya hingga berbentuk padat. Karena kesalahan pada mesin pembuat pil, permen yang dihasilkan ternyata tidak berbentuk bundar padat, melainkan berlubang di tengah seperti cincin. Clarence menjual permen cincin itu dengan nama ''life savers'', dan menjadi permen cincin pertama dan paling sukses di dunia.
Sejak pertama kali muncul di tahun 1912 hingga tahun 1980, permen paling laris di dunia ini diperkirakan telah terjual 30 milyar keping, yang bila dijejerkan cukup untuk menjangkau bumi-bulan hingga tiga kali.
Di Indonesia, permen bolong seperti ''life savers'' diantaranya adalah bermerk ''polo''.
Oxford University di Inggris didirikan akibat pertengkaran antara seorang raja dan seorang pemimpin agama. Raja Henry II (1133-1189), berseteru dengan Uskup Agung Thomas Becket (1118-1170). Perseteruan itu meluas ketika Raja Perancis ternyata ikut campur dengan mendukung Uskup Becket.
Untuk menghindari meluasnya pengaruh Perancis, Raja Henry II memerintahkan agar seluruh mahasiswa Inggris dari Universitas Paris dipanggil pulang ke Inggris. Kebanyakan dari mahasiswa yang dipanggil pulang itu bermukim di kota Oxford. Untuk melanjutkan pendidikan mereka, didirikanlah sebuah universitas yang sekarang kita kenal dengan nama Oxford University.
Di kota Korintius, pada masa Yunani kuno, pelacuran adalah industri utama kota itu. Lebih dari 1000 wanita bekerja sebagai pelacur di kuil Aphrodite yang terletak di kota Porne. Tidak heran kota itu menjadi tujuan utama tempat hiburan para pelaut masa itu.
Di kemudian hari, kata Porne itu sendiri berarti pelacur dalam bahasa Yunani, dan dari sinilah kita mengenal istilah pornografi, yang berarti ''gambar pelacur''.
Di Mexico terdapat sebuah tanjung yang diberi nama Yucatan. Nama ini memiliki sejarah yang unik. Saat Fransisco Fernandez de Dordoba mendarat di tempat itu tahun 1517, ia menanyakan nama tempat itu kepada penduduk suku Maya setempat. Semua penduduk yang ditanya menjawab ''yukatan''. De Cordoba kemudian menamai tempat itu yucatan.
Saat itu ia tidak mengetahui bahwa dalam bahasa Maya, yukatan berarti ''saya tidak mengerti maksud anda''. Nama yucatan itu tetap melekat sampai sekarang.
Salah seorang tokoh sejarah dunia yang mungkin paling sering membuat kekeliruan sekaligus keliru ditafsirkan adalan Christoper Columbus.
Meski mengemban tugas langsung dari Ratu Spanyol menjelajah ke arah barat, Columbus sebenarnya bukan warga Spanyol. Ia warga Italia. Christoper Columbus juga bukan penjelajah pertama yang menemukan benua Amerika. Jauh sebelum Columbus, sudah banyak orang China, Irlandia, dan Viking setempat yang berkeliaran di sana. Suku Indian Amerika juga berasal dari daratan Asia Timur Laut yang merambah masuk ke daratan Amerika melalui jalur utara, yang diduga dahulu masih menjadi satu dengan Asia. Hanya saja para pendahulu Columbus itu kalah promosi, akibat kurang public relations dan pemberitahuan formal maupun informal, hingga di lembaran sejarah, riwayat penjelajahan mereka tertutup gemerlap popularitas Columbus.
Di Amerika Serikat, Columbus dielu-elukan sebagai pahlwan, padahal pelaut obsesif ini sendiri belum pernah menginjak bumi daratan Amerika Serikat sama sekali.
Sir Henry Wyat, seorang bangsawan di masa pemerintahan Raja Richard III (1452-1485) dari Inggris, dijebloskan ke Tower of London, dengan tuduhan terlibat kejahatan dan dijatuhi hukuman mati dengan jalan dibiarkan mati kelaparan.
Kucing milik Sir Henry Wyat, mengikuti tuan nya ke Tower of London, dan setiap hari kucing itu membawa seekor merpati bagi tuannya lewat cerobong. Dengan jalan inilah Sir Henry Wyat dapat tetap hidup hingga bebulan-bulan.
Sang raja, yang mendengar keajaiban ini akhirnya memerintahkan Sir Henry Wyat agar dilepaskan dari tempat tahanannya.
Andrew Carnigie salah seorang terkaya Amerika Serikat pada masanya, mengidap alergi psikologis terhadap uang segera setelah ia semakin kaya dan tua. Ia merasa jijik melihat ataupun menyentuh uang, dan itu sebabnya kemanapun ia pergi tidak pernah membawa uang.
Karena ''penyakit''nya ini, suatu saat ia pernah diusir dari trem di London karena tidak membawa uang untk membayar karcis.
to be continued..
0 komentar to "Tahukah Anda (Part 2)"
Posting Komentar